Arthur adalah bocah berusia
10 tahun yang tinggal bersama neneknya. Orang tua Arthur tinggal di kota lain
untuk bekerja. Sementara itu, kakek Arthur yang bernama Archibald, sudah empat
tahun menghilang. Setiap malam, Nenek Arthur selalu mendongeng sebelum tidur. Arthur suka
sekali mendengar cerita tentang petulangan kakeknya, terutama tentang
pertemanan kakek Arthur dengan suku Minimoy. Apalagi, ketika ia melihat gambar
Putri Selenia, yang membuatnya jatuh cinta.
Tapi suatu hari, datanglah
Davido, orang kaya yang sombong. Ia berniat merampas tanah tempat tinggal
Arthur dan neneknya. Mengapa? Karena Nenek Arthur yang sedang memiliki hutang
kepada Davido. Mereka diberi waktu 3 hari untuk melunasi hutang itu, apabila
Nenek Arthur tidak bisa melunasi hutang-hutang mereka dengan cepat, mereka akan
diusir dari rumah itu. Nenek Arthur terpaksa menjual semua barang peninggalan suaminya, agar ia
bisa membayar hutang dan tetap mempertahankan rumah itu. Untungnya, Arthur pernah membaca petunjuk harta karun
tersembunyi yang dulu dimiliki kakeknya. Namun, ia hanya punya waktu 3 hari
untuk menemukan keberadaan harta karun itu dengan bantuan suku Minimoy. Dengan
petunjuk yang ditinggalkan kakeknya, saat tengah malam, ia pun memulai
petualangannya.
Tapi ternyata, semua itu
tidak mudah, Arthur harus menghadapi musuh suku Minimoy, yaitu Malthazard (yang
namanya hanya boleh disebut dengan M), penyihir yang terkutuk. Tapi, dengan
gagah berani, Arthur ditemani Putri Selenia dan adiknya Betameche, berangkat
menuju tempat M berada. Di tengah perjalanan, mereka harus menghadapi berbagai
bahaya yang hampir saja menggagalkan misi mereka.
Buku ini menarik untuk
dibaca oleh anak-anak maupun remaja. Pembaca akan diajak berimajinasi, namun
tetap dapat dengan mudah menangkap pesan moral yang terkandung di dalamnya.
Salah satu yang paling saya suka dari buku ini adalah, penggambaran suasana
tempat kejadian yang begitu pas dan fleksibel, sehingga kita dapat dengan mudah
bisa mengenali dan mengingatnya. Penulis juga sangat lihai dalam membuat cerita
petualangan yang tidak membosankan sehingga pembaca akan cenderung ingin
membacanya sampai habis. Saya mengalaminya sendiri.
Kelebihan dari buku ini
adalah, gambar dan warna sampulnya yang bagus dan menarik untuk dilihat. Hal
ini bisa memikat baik pembaca anak-anak maupun dewasa untuk membeli buku ini.
Teks ceritanya juga cukup besar, diketik dengan gaya huruf yang cantik dan
mudah dibaca oleh anak-anak. Sampai saat ini, saya belum menemukan kesalahan
pengetikan dari teks ceritanya. Kertasnya pun juga cukup baik dan layak bila
dikatakan sebagai kertas bagus, tidak buram dan dapat dengan jelas menampilkan
tulisan yang ada diatasnya. Penerbit juga memberikan pembatas buku cantik yang
dapat memudahkan kita mencari halaman terakhir yang telah kita baca dan segera
melanjutkannya.
Sayangnya, tidak ada satupun
gambar yang saya temukan dalam buku ini. Hal ini dapat membuat pembaca terutama
kalangan anak-anak menjadi bosan dan unmood. Karena tidak dapat dipungkiri lagi bahwa anak-anak
lebih suka membaca buku yang dengan banyak gambar berwarna-warni.
Menurut saya, buku ini cukup
baik untuk dibaca oleh kalangan anak-anak. Karena selain ceritanya merupakan
cerita petualangan dan bersifat fantasi, di dalam buku ini juga terkandung
banyak sekali pesan moral yang positif dan mendidik bagi anak. Saya pun belum
menemukan konten yang yang bersifat terlalu dewasa dalam cerita ini. Jadi, saya
beranggapan bahwa buku ini cukup layak dan sah-sah saja bila dibaca oleh
kalangan anak-anak maupun remaja, atau cocok dibaca oleh segala umur.
![]() |
Buku Arthur dan Suku Minimoy |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar